Khamis, 2 Jun 2011

Konspirasi Dunia - Valentine`s Day



SEJARAH HARI VELENTINE

"Ensiklopedia Katolik menyebut tiga versi tentang Valentine, tetapi versi terkenal adalah kisah Pendeta St.Valentine yang hidup di akhir abad ke 3 M di zaman Raja Romawi Claudius II. Pada tanggal 14 Februari 270 M Claudius II menghukum mati St.Valentine yang telah menentang beberapa perintahnya."


"Claudius II melihat St.Valentine mengajak manusia kepada agama nasrani lalu dia memerintahkan untuk menangkapnya. Dalam versi kedua, Claudius II memandang orang bujang lebih tabah dalam berperang daripada mereka yang telah menikah yang sejak mula menolak untuk pergi berperang. Maka dia mengeluarkan perintah yang melarang pernikahan.

Tetapi St.Valentine menentang perintah ini dan terus mengadakan pernikahan di gereja dengan sembunyi-sembunyi sampai akhirnya diketahui lalu dipenjarakan. Dalam penjara dia berkenalan dengan putri seorang penjaga penjara yang diserang penyakit. Ia mengubatinya hingga sembuh dan jatuh cinta kepadanya. Sebelum dihukum mati, dia mengirim sebuah kartu yang bertulis "Dari yang tulus cinta, Valentine." Hal itu terjadi setelah anak tersebut memeluk agama nasrani bersama 46 kerabatnya."


"Versi ketiga menyebut ketika agama nasrani tersebar di Eropah, di salah satu desa terdapat sebuah tradisi Romawi yang menarik perhatian para pendeta. Dalam tradisi itu para pemuda desa selalu berkumpul pada setiap pertengahan bulan Februari. Mereka menulis nama-nama gadis desa dan meletakkannya di dalam sebuah kotak, lalu setiap pemuda mengambil salah satu nama dari kotak tersebut, dan gadis yang tercatat namanya akan menjadi kekasihnya sepanjang tahun. Ia juga mengirimkan sebuah kartu yang bertuliskan "dengan nama tuhan Ibu, saya kirimkan kepadamu kartu ini."

Akibat sulitnya menghilangkan tradisi Romawi ini, para pendeta memutuskan mengganti kalimat "dengan nama tuhan Ibu" dengan kalimat "dengan nama Pendeta Valentine sehingga dapat mengikat para pemuda tersebut dengan agama Nasrani.


Bahkan hingga ke hari ini, kartu-kartu perayaan keagamaan ini masih tersebar dengan gambar `anak kecil yang mempunyai dua sayap terbang menggitari gambar hati sambil mengarahkan anak panah ke arah hati` yang sebenarnya merupakan lambang tuhan cinta bagi orang-orang Romawi.



Valentine Berasal dari Budaya Syirik

Ken Swiger dalam artikelnya “Should Biblical Christians Observe It?” menyatakan, Kata “Valentine” berasal dari bahasa Latin yang bererti, “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Maha Kuasa”. Kata ini ditujukan kepada Nimroe dan Lupercus, tuhan orang Romawi.


Sedar atau tidak, ketika kita meminta orang menjadi “to be my Valentine”, bererti sama dengan kita meminta orang menjadi “Sang Maha Kuasa”. Jelas perbuatan ini merupakan kesyirikan yang besar, menyamai makhluk dengan Sang Khalik, menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala. Icon si “Cupid (bayi bersayap dengan panah)” itu adalah putra Nimrod “the hunter” dewa matahari.Disebut tuhan cinta, kerana ia rupawan sehingga diburu wanita bahkan ia pun berzina dengan ibunya sendiri.



Islam mengharamkan segala hal yang berbau syirik, seperti kepercayaan adanya dewa dan dewi. Dewa cinta yang sering disebut-sebut sebagai dewa Amor, adalah cermin aqidah syirik dalam ajaran Islam. Padahal atribut dan aksesoris hari valentine sulit dilepaskan dari urusan dewa cinta ini.Semangat Valentine ini tidak lain adalah semangat yang bertabur dengan simbol-simbol syirik yang hanya akan membawa pelakunya masuk neraka.


FATWA ULAMA

Tiga sebab umat Islam diharamkan menyambut / merayakan hari valentine:



Pertama: ia merupakan hari raya bid'ah yang tidak ada dasar hukumnya di dalam syari'at Islam.


Kedua: ia dapat menyebabkan hati sibuk dengan perkara-perkara yang sangat bertentangan dengan petunjuk para salaf shalih (pendahulu kita). Maka tidak halal melakukan ritual hari raya, baik dalam bentuk makan-makan, minum-minum, berpakaian, saling tukar hadiah ataupun lainnya. Hendaknya setiap muslim merasa bangga dengan agamanya, tidak menjadi orang yang tidak mempunyai pegangan dan ikut-ikutan.


Ketiga:ia menggalakkan penzinaan.Orang barat memang tidak dapat membezakan antara cinta dan zina. Ungkapan make love yang ertinya bercinta, seharusnya cinta yang berkait dengan perasan dan hati, tetapi setiap kita tahu bahawa makna make love atau bercinta adalah melakukan hubungan kelamin alias zina. Istilah dalam bahasa Indonesia pun mengalami distorsi parah.



 
Semoga Allah melindungi kaum muslimin dari segala fitnah (ujian hidup), yang jelas ataupun yang tersembunyi dan semoga meliputi kita semua dengan bimbingan-Nya.


Tiada ulasan: